Ahok: Biasalah Ada yang Benci, tapi yang Suka Juga Banyak Kok

12qwer

Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan salam dua jari sebelum dimulainya sidang lanjutan di PN Jakarta Utara

Tangkaslegal.com, Jakarta Pengadangan di tengah kampanye kerap menimpa calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, lain hal dengan pengadangan yang menimpa Ahok saat berkampanye di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini.

Memasuki Gang Pepaya yang sempit, Ahok menyapa warga yang kaget dengan kedatangan calon gubernur nomor urut dua itu.

“Ada Pak Ahok, Ahok,” teriak salah satu ibu, Jumat (6/1/2017).

Teriakan ibu tersebut tentu mengundang ibu-ibu lainnya. Satu per satu mereka keluar rumah. Seketika gang sempit itu menjadi sesak.

Langkah Ahok pun terhenti. Dia lalu bertanya pada para ibu mengenai kondisi lingkungan sekitarnya.

“Yang banjir di mana bu?” tanya Ahok.

Bukannya menjawab, para ibu sibuk dengan ponselnya untuk mengabadikan foto mereka bersama Ahok.

“Di sana Pak, di kali. Foto dulu Pak,” jawab salah seorang ibu.

Ahok pun dengan ramah meladeni kerumunan warga yang berebut berswafoto dan bersalaman dengannya. Ahok menyampaikan kedatangannya untuk melihat langsung kali dan rumah yang rawan banjir.

“Saya cek kali dulu ya bu,”ujar Ahok. Diiringi warga, Ahok turun ke pinggir kali.

Tiba-tiba dari sisi lain gang, dua pria mengendarai motor berteriak ke arah Ahok.

“Tolak Ahok,” teriak salah seorang dari pengendara motor tersebut.

Dua pria itu terus mendekati kali tempat Ahok mengecek banjir. Namun, polisi sigap dan segera mengamankan keduanya.

“Saya warga sini,” ucap salah satunya.

Meski demikian, polisi tetap melarang mereka mendekat ke arah Ahok.

“Biasalah ada yang benci, tapi yang suka juga banyak kok,” ujar Ahok beberapa waktu lalu.

Bagi Ahok, apa yang dihadapinya sudah bukan hal baru. Terkadang dua hal berlawanan itu datang bersamaan: penyambutan dan pengadangan.

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.