Peduli Korban Gempa di Aceh, Anak -anak Difabel Ngamen di Solo

ssdf

Anak-anak difabel menggelar aksi peduli “Solodaritas Pray For Aceh” di Car Free Day, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jateng.

Keterbatasan bukan menjadi halangan bagi para anak-anak difabel menggalang dana kemanusiaan untuk korban gempa di Aceh. Seperti yang dilakukan anak-anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Mereka menggelar aksi mengamen dengan tema “Solodaritas Pray For Aceh” di Car Free Day, Kota Solo, Jawa Tengah.

Kegiatan ngamen untuk aksi solidaritas kemanusiaan terhadap korban gempa Acehdipusatkan di Jalan Slamet Riyadi, Solo, tepatnya di depan Solo Grand Mall. Pentas musik ala anak YPAC Solo itu digelar pada Minggu pagi tadi mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.

Walaupun memiliki keterbatasan, mereka mahir memainkan berbagai alat musik. Di antaranya pemain kibor yang dimainkan dengan jari-jari kaki, sedangkan para vokalis duduk di kursi roda. Sementara, pemain perkusi memiliki jari-jari tangan yang tidak sempurna.

Adanya aksi kemanusiaan dengan ngamen tersebut menyebabkan para pejalan kaki maupun pesepeda rela menyisihkan uangnya untuk dimasukkan ke dalam kota ‎dua kotak kardus yang bertuliskan “Solodaritas Pray For Aceh”.

Kepala Bagian Pengembangan Minat YPAC Solo, Sugian Noor mengatakan, aksi solidaritas bertujuan menggugah rasa simpati masyarakat di Solo. Sebab, banyak warga Aceh yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter pada Rabu subuh, 7 Desember 2016. Untuk itu, anak-anak YPAC menggelar pentas musik demi penggalangan dana.

“Mungkin dari hasil aksi ngamen ini tidak banyak, tetapi insya Allah dengan hasil ini bisa sedikit membantu meringankan saudara kita yang menjadi korban di Aceh,” ucap Sugian di Solo, Minggu (11/12/2016).

Hal yang menarik, menurut dia, para pemain musik adalah anak-anak difabel. Padahal, selama ini, stigma yang menempel dalam kalangan difabel itu selalu lekat dengan dibantu. Namun, kali ini, anak-anak difabel pun bisa membantu untuk para korban gempa Aceh.

“Acara ini memang berasal dari ide dan gagasan anak-anak difabel di sini. Mereka bilang, ayo saatnya kita membantu saudara-saudara di Aceh, caranya ya dengan menyanyi,” ujar Sugian.

Dalam aksi solidaritas tersebut, anak-anak menyanyikan belasan lagu mulai dari lagu Aceh yang berjudul “Bungo Jeumpa”, “Jangan Menyerah”, “Gundul-Gundul Pacul”, dan lainnya. Aksi tersebut menjadi daya tarik warga yang hadir di acara Car Free Day. Mereka pun rela menonton aksi kepedulian korban gempa Aceh itu hingga acara selesai.

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.