Wanita Rohingya Diperkosa Tentara Myanmar, PBB Angkat Bicara

tangkaslegal.com – Segala informasi dan berita yang anda butuhkan tentang dunia politik dan bisnis hadir disini di tangkaslegal.com. Disini kami menyediakan berita berita politik, bisnis dan lainnya dari dalam negeri dan luar negeri setiap hari secara tepat cepat dan akurat hanya untuk anda pengunjung setia situs kami tangkaslegal.com. Berikut ini akan kami hadirkan untuk anda berita terbaru untuk hari ini.

 

Berita Politik

Wanita Rohingya Diperkosa Tentara Myanmar, PBB Angkat Bicara

Plutus

“Kekerasan seksual sedang diperintahkan, diatur dan dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar, atau dikenal sebagai Tatmadaw,” ujar Patten usai melakukan kunjungan selama tiga hari ke kamp-kamp pengungsi Rohingya di wilayah Cox’s Bazar, Bangladesh.

“Pemerkosaan merupakan tindakan dan senjata genosida,” imbuh wanita yang menjabat sebagai Perwakilan Khusus Sekjen PBB soal Kekerasan Seksual dalam Konflik tersebut seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (14/11/2017).

Pejabat senior PBB, Pramila Patten menyatakan bahwa militer Myanmar telah secara sistematis memperkosa wanita Rohingya beramai-ramai dan melakukan kejahatan-kejahatan lainnya dalam operasi militer di Rakhine. Utusan khusus Sekjen PBB itu pun akan membahas hal ini dengan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

Patten mengatakan, dirinya akan membahas dan menanyakan dengan jaksa dan presiden ICC apakah militer Myanmar bisa diadili untuk atas kejahatan-kejahatan terhadap warga Rohingya.

Patten menuturkan, tindakan kekerasan seksual terhadap warga Rohingya telah terjadi dalam konteks penganiayaan kolektif yang mencakup pembunuhan orang-orang dewasa dan anak-anak, penyiksaan, mutilasi dan pembakaran serta penjarahan desa-desa.

“Bentuk-bentuk kekerasan seksual yang terus kami dengar dari para korban selamat termasuk pemerkosaan beramai-ramai oleh beberapa tentara, pemaksaan telanjang di depan publik dan penghinaan, serta perbudakan seks dalam penahanan militer,” ujar Patten.

Lebih dari 600 ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak militer Myanmar melancarkan operasi besar-besaran di negara bagian Rakhine pada Agustus lalu. Namun militer Myanmar menyatakan, penyelidikan internal yang dilakukannya tidak membuktikan tuduhan-tuduhan kekejaman yang dilakukan tentara. Laporan hasil penyelidikan tersebut diposting di laman Facebook milik panglima militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Dalam laporan itu disebutkan, menurut 2.817 orang yang diwawancarai dari 54 desa Rohingya, para tentara tidak menembaki warga desa tak bersalah, tidak memperkosa serta tidak melakukan kekerasan seksual terhadap kaum wanita. Militer juga tidak melakukan pembunuhan atau pemukulan warga desa ataupun pembakaran rumah-rumah warga.

Dalam laporannya, militer Myanmar menyalahkan para militan atas pembakaran desa-desa dan menakut-nakuti serta memaksa warga untuk meninggalkan rumah-rumah mereka. Namun klaim ini tak bisa dibuktikan mengingat otoritas Myanmar tak mengizinkan panel PBB masuk untuk menyelidiki dugaan kekerasan terhadap warga Rohingya di Rakhine. 

 

Demikianlah tadi berita terbaru yang telah dihadirkan oleh tangkaslegal.com khusus dan hanya untuk anda para pengunjung setia situs kami. Tidak sekedar itu saja di tangkaslegal.com berita tentang edukasi kesehatan dan otomotif yang bisa dijadikan selingan informasi untuk anda. Jangan lupa Ikuti terus perkembangan dunia politik dan bisnis bersama kami tangkaslegal.com karena kami adalah situs penyedia informasi teraktual berita berita terbaik dan tercepat dalam dan luar negeri.

 

 

 

Pencarian lainnya :

  • berita hari ini terbaru
  • berita hari ini terkini
  • berita hari ini terupdate
  • berita hari ini teraktual
  • berita hari ini terpercaya
  • berita politik dalam negeri
  • berita politik luar negeri
  • berita politik nasional
  • berita politik internasional
  • berita politik mancanegara
  • berita politik terakurat
  • berita politik terpercaya
  • berita politik terbaru
  • berita politik terupdate
  • berita politik terkini

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.